Learning Disabilities (LD) / Anak Berkebutuhan Khusus
dr. Hendryk Timur MM, MARS

Apakah Anda termasuk orang tua yang memberikan les privat kepada anak Anda pada hampir semua mata pelajaran di sekolahnya? Jika ya, apakah semua itu memberikan hasil yang Anda harapkan?. Jika tidak, sudah saatnya Anda mengevaluasi penyebab ketidakmampuan anak Anda di dalam belajar.

Memberikan les privat sudah hampir merupakan tren dikalangan orang tua. Aktivitas belajar anak sedemikian padat, pulang sekolah harus les matematika, piano dan keesokan harinya les Inggris, fisika, renang dan begitu seterusnya. Kadang seorang anak mempunyai jadwal yang lebih padat dibandingkan dengan seorang pejabat sekalipun. Ironisnya tidak jarang dari mereka yang masih saja kesulitan mendapatkan nilai yang diharapkan. Bahkan ada guru yang akhirnya angkat tangan karena tidak sanggup menangani anak tersebut. Jika sudah demikian mungkin anak Anda mengalami apa yang disebut dengan Learning Disabilities “ketidakmampuan di dalam belajar” atau Anak Berkebutuhan Khusus

Learning Disabilities (LD) adalah gangguan neurologisyang menyebabkan anak mengalami kesulitan didalam memperoleh keterampilan akademik dan keterampilan sosial. LD bukan sekedar kesulitan didalam belajar namun merupakan gangguan neurologis yang mempengaruhi kemampuan otak untuk menerima, memproses, menyimpan dan merespon informasi. Mereka melihat, mendengar dan mengerti dengan cara yang berbeda. Anak Berkebutuhan Khusus mempunyai kelainan seperti; tidak ada kemauan yang keras, tidak dapat memberikan perhatian lebih atau tidak dapat meningkatkan motivasi untuk dirinya sendiri. Mereka memerlukan pertolongan untuk mengerti bagaimana mengerjakan segala sesuatunya.

Bagaimana cara menanganinya? 
Ilmu pengetahuan telah membuat langkah besar dalam memahami cara kerja otak, dan salah satu penemuan penting yang membawa harapan baru bagi anak dengan LD adalah NeuroplastisitasNeuroplastisitas mengacu kepada kemampuan sepanjang hidup dari otak yang selalu dapat berubah dan membentuk koneksi baru serta menghasilkan sel-sel otak baru jika diberikan rangsangan atau stimulasi berupa pengalaman yang bersifat edukasi (Edufeedback). Jenis Edufeedback yang diberikan harus bersifat; memberi tantangan, memiliki daya tarik yang kuat dan mempunyai efek yang dapat merangsang dan pembentukan neuron yang baru.

Sejak 20 tahun terakhir negara-negara maju terutama Amerika berlomba untuk menciptakan stimulasi yang bersifat edufeedback ini. Penemuan yang paling spektakuler adalah alat terapi yang menggabungkan permainan game dan tehnologi mutakhir yang biasa digunakan oleh para astronot berlatih. Pelatihan yang dimaksud berupa permainan games yang dikendalikan oleh otak. Kita tidak menggunakan mouse dan joystick untuk mengendalikan permainannya. Ya benar, otak kita sebagai mouse dan josticknya! Penemuan yang dipelopori oleh Unique & Logic telah mendapat pengakuan dari masyarakat international dan telah terbukti efektif dan digunakan di lebih dari 600 sekolah di Amerika dan ribuan tempat praktek dokter dan psikolog. Pengetahuan ini merupakan terobosan baru didalam pengobatan “Learning Disabilities” yang memanfaatkan kekuatan Neuroplastisitas untuk melatih otak. Untuk menyembuhkan anak dari “ketidakmampuan belajar” tidak ada cara lain selain memberikan pelatihan dan stimulasi edukatif yang rutin dan konsisten.

Setelah Anak Berkebutuhan Khusus diberikan pelatihan untuk mengembalikan dan menguatkan konsentrasinya, maka dia dapat menggunakan otaknya secara optimal. Pada keadaan yang demikianlah baru anak siap untuk belajar, dan jika diperlukan dapat diberikan les privat atau pelajaran tambahan lainnya. Dengan demikian hasil yang diharapkan dapat kita capai.